semoga informasi yang diberikan bermanfaat. :-)


Cuteki free cards
Cuteki cute

Minggu, 04 November 2012

Peristiwa-Peristiwa Politik Pasca-Pengakuan Kedaulatan


Peristiwa-Peristiwa Politik Pasca-Pengakuan Kedaulatan

                Berbagai peristiwa-peristiwa politik pasca-pengakuan kedaulatan bangsa Indonesia antara lain:
1.      Terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS)
      RIS dibentuk oleh VAN DER PLAS dan JENDERAL VAN MOOK yang bertujuan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Mereka membentuk RIS dengan terdiri atas beberapa Negara bagian (disebut sebagai Negara boneka) ketika Republik Indonesia sedang berjuang mempertahankan kemerdekaan melalui perjuangan fisik maupun perjuangan diplomasi (sebelum pengakuan kedaulatan Republik Indonesia). 


2.      Kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
     
 Sebagian besar dari seluruh rakyat Indonesia menentang Negara-negara boneka dan daerah-daerah otonom yang diciptakan oleh gubernur jenderal Van Mook dan  Van Der Plas sebagai pemimpin NICA yang sekaligus sebagai otak dari politik devide et impera. 




Adapun yang menjadi alasan rakyat mengkhendaki pembubaran Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) ialah sebagai berikut :
·         Konstitusi RIS yang membentuk Negara federal menimbulkan perpecahan bangsa
·         Beberapa Negara bagian dan rakyat menghendaki Indonesia kembali kebentuk Negara kesatuan
·         Sebagian besar para pemimpin Negara federal tidak memperjuangkan rakyat, tetapi lebih memihak kepada Belanda.
·         Rakyat Indonesia merasa tidka puas dengan hasil perundingan KMB  yang masih memberi peluang pada pihak Belanda atas Indonesia
·         Bentuk Negara federal di Indonesia adalah bentukan colonial Belanda yang tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
·         Anggota cabinet sebagian besar adalah pendukung unitarisme sehingga gerakan untuk membubarkan Negara federal dan mengembalikan bentuk Negara Indonesia ke Negara Kesatuan Republik Indonesia
·         Beberapa Negara boneka bentukan Belanda yang semula ditujukan utnuk melemahkan persatuan dan kesatuan Indonesia, tetapi pada perkembangannya, justru memiliki keinginan yang sama, yaitu menegakkan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

3.      Masa Demokrasi Liberal
       Demokrasi liberal di Indonesia adalah kehidupan politik dengan menggunakansistem pemerintahan rakyat yang mencotntoh Negara-negara Barat seperti Eropa dan Amerika. Masa demokrasi liberal di Indonesia ditandai dengan kemelut politik tetapi juga sekaligus memperoleh prestasi dari berpolitik.
   ·         Ketidakstabilan pemerintah akibat persaingan antarpartai politik.
   ·         Penyalahgunaan keamanan diberbagai daerah
         -          Gangguan keamanan dari luar negari.
Gangguan keamanan yang terjadi di Indonesia ternyata tidak hanya bersumber dari dalam negeri saja, tetapi juga dipengaruhi oleh campur tangan bansa asing. Jauh sebelum upacara penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda telah melakukan gangguan keamanan dalam bentuk Agresi Militer I (1947) dan Agresi Militer II (1948).
-          Gangguan keamanan dari dalam negeri
Berbagai gangguan keamanan dalam bentuk pemberontakan muncul dari dalam negeri pasca-pengakuan kedaulatan Indonesia antara lain adalah usaha untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) oleh DI/TII pimpinan Kartosuwirjo, Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan piagam perjuangan semesta (Persemesta).
·         Pemilihan Umum di Indonesia
-          Pemilihan tahap pertama
Pemilu tahap pertama ini dilaksanakan pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR. Pada pemilu tersebut ada 4 partai dengan perolehan suara terbesar secara berturut-turut yaitu Masyumi, PNI, NU, dan PKI.
-          Pemilihan tahap kedua
Pemilu tahap kedua ini diselenggarakan pada tanggal 15 desember 1955 dan bertujuan untuk memilih Badan Konstituante sejumlah 542 orang.
·         Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung
*      Latar belakang penyelenggaraan KAA di Bandung
Beberapa bangsa di Asia dan Afrika merupakan bangsa yang memiliki rasa senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang terbelenggu atau dijajah oleh kekejaman imperialism dan kolonialisme.
*      Pelaksanaan Pra- Konfensi Asia Afrika di Bandung
Pada saat perdana menteri Ali Sastroamidjojo pergi ke india pada tahun 1954, ia mengegaskan kembali tentang Indonesia yang berpolitik bebas dan aktif. Politik persahabatan Indonesia bukan hanya ditujuakan untuk kepentingan Asia, melainkan untuk seluruh umat manusia di dunia.
*      Pelaksanaan Konfrensi Asia Afrika di Bandung.
Konfrensi Asia Afrika diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955.
*      Hasil Pelaksanaan Konfrensi Asia Afrika di Bandung
*      Konfrensi Asia Afrika di Bandung berlangsung aman, tertib, dan lancar serta dapat menghasilkan beberapa keputusan bersama. Antara lain sebagai berikut:
*   Membicarakan berbagai masalah mengenai kepentingan kerjasama Negara Asia Afrika di bidang ekonomi, budaya, kolonialisme, dan perdamaian dunia.
*   Mengakui keperluan untuk memajukan perkembangan ekonomi di daerah Asia Afrika.
*   Melakukan kerjasama dengan saling memberikan bantuan teknik maupun tenaga ahli.
*   Memperluas kerjasama melalui penanaman modal yang dapat membawa kemakmuran untuk kepentingan bersama.
*   Menyepakati prinsip-prinsip Dasa Sila Bandung
*   Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
*   Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa, baik besar maupun kecil.
*   Tidak melakukan intervensi atau campurt angan dalam soal-soal dalam negeri Negara lain.
*   Menghormati hak-hak tiap bansa utnuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian atau secara kolektif sesuai dengan Piagam PBB.
*   Tidak meggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus salah satu Negara besar dan tidak melakukan tekanan terhadap Negara lain.
·         Pengiriman Pasukan Garuda
Ø  Pasukan Garuda I
Pada tanggal 8 November 1956, Indonesia menyatakan ketersediaannya untuk turut serta bergabung dengan pasukan PBB. Pada tanggal 28 Desember 1956, Indonesia membentuk sebuah pasukan berkekuatan satu detasemen (550 orang).
Ø  Pasukan Garuda II dan III
Pada bulan juni 1960 terjadi perang saudara di Republik Kongo. Upaya membantu pemulihan keamanan dan ketertiban tersebut merupakan prakarsa Sekretaris jenderal PBB, dan PBB mengirimkan kontingen Indonesia.
·         Konferensi Tingkat Tinggi Pertama Negar-Negara Non-Blok
Pada tanggal 1-6 September 1961, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara Non-Blok diselenggarakan di Beograd, Yugoslavia. KTT ini diprakarsai oleh Negara-negara berkembang dengan tujuan tidak melibatkan diri ke dalam kancah pertentangan politik antara Amerika Serikat dnegan Uni Soviet yang sedang perang dingin saat Pasca-PD II.
4.      Masa Demokrasi Terpimpin
 
   ·         Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Kehidupan demokrasi liberal sebelum adanya demokrasi terpimpin di Indonesia ternyata tidak menguntungkan untuk perjuangan bangsa, karena tidak sesuai dengan kepribadian sendiri. hal ini mendorong pemerintah untuk kembali kepada kepribadian sendiri, yang rencananya secara konsepsional akan dikekukan oleh presiden Soekarno dalam suatu siding bersama antara tokoh-tokoh masyarakat dan pemimpin partai di Istana Merdeka pada tanggal 21 Februari 1957.
   ·         Akibat dari Dekrit Presiden 5 Juli 1959
1. sisi positif Dekrit Presiden 5 Juli 1959
a. menyelamatkan Negara dari ancaman perpecahan dan krisis politik yang berkepanjangan
b. memberikan pedoman yang jelas dengan menggunakan UUD 1945 untuk kelangsungan hiudp berbangsa dan bernegara
c. merintis pembentukan lembaga tertinggi Negara dan lembaga tinggi Negara yang selama masa demokrasi liberal tertunda pembentukannya.
2. sisi negative Dekrit Presiden 5Juli 1959
a. memberi kemantapan kekuasaan yang besar kepada presiden, terhadap MPR maupun lembaga tinggi Negara lainnya.
b. memberi peluang bagi kalangan militer untuk terjun dalam bidang politik
·         Politik Demokrasi Terpimpin
1.      Politik mercusuar yang digunakan pada masa demokrasi terpimpin
2.      Konfrontasi dengan Malaysia akibat politik nefooldefo

2 komentar:

Unknown mengatakan...

syalom.... harap tinggalkan coment nya saat buka blog ini yah

peristiwaniregb mengatakan...

terimakasih atas informasinya,,,,,
infonya bermanfaat bagi sayaa.. :-)