semoga informasi yang diberikan bermanfaat. :-)


Cuteki free cards
Cuteki cute

Minggu, 04 November 2012

SEJARAH PENDIDIKAN DUNIA


SEJARAH PENDIDIKAN DUNIA
          Pendidikan dunia telah lama sekali adanya. Mulai dari zaman purba dan zaman yunani purba, kemudian zaman hellenisme tahun 150-500 SM, ke zaman pertengahan 500-1500-an, zaman reformasi dan kontra reformasi pada tahun 1600-an. Sejarah pendidikan pada zaman purba belum banyak memberi kontribusinya kepada pendidikan pada zaman sekarang ini. Oleh karena itu, pendidikan pada zaman ini sedikit diragukan. Sedangkan sejarah pendidikan pada zaman yunani purba dipengaruhi oleh ahli pendidiknya pada saat itu seperti : 
1.    Plato. 
Ia memiliki tujuan dalam pendidikan yaitu :
    ·        Membentuk warga Negara secara teoritis dan praktis, untuk mengabdi pada negaranya oleh sebab itu pendidikan diselenggarakan oleh Negara.
    ·         Membentuk manusia supaya mempergunakan akalnya dengan bijaksanan.
    ·         Membentuk manusia berkehendak untuk menopak sifat keberaniannya
    ·         Memunculkan hasrat manusia yaitu memiliki rasa keingin tahuan
2.    Pyhtagioras. Ia memiliki tujuan pendidikan untuk membentuk manusia susila, karena menurutnya manusia sejak kecil mempunyai kecenderungan berbuat jahat.
3.      3.    Socrates. Bertujuan untuk membawa manusia pada kebijakan.
4.      4.    Aristoteles berpendapat bahwa dalam pendidikan harus mengenal pembawaan dan kecenderungan anak supaya ia mendapat bimbingan sebaik-baiknya.

Sedangkan pendidikan di Abad ke-17 dimulai oleh:
  •     Prancis Bacon
          Pendapat Bacon adalah sebagai berikut:
   ·         Dalam menemukan dan mengembangkan pengetahuan, pandangan harus diarahkan kepada realita ala mini serta hal-hal praktis yang ada didalamnya.
   ·         Alam lingkungan adalah sumber pengetahuan yang bisa didapat lewat alat-alat indra
   ·         Menggunakan metode berfikir induktif, yaitu mulai dari menemukan fakta-fakta khusus kemudian dianalisis sehingga menimbulkan simpulan.
·         Bila memungkinkan dapat mengembangkan pengetahuan dengan eksperimen-eksperimen.
   ·         Penggunaan bahasa daerah lebih diutamakan.
  •  Johan Amos Comenius. Yang terkenal dengan bukunya yang berjudul :
    ·         Jangua Linguarum reserata atau pintu terbuka bagi bahasa
    ·         Orbic pictus atau gambar dunia
    ·         Didactika Magna atau buku didaktik yang besar

    Kemudian pada abad ke-18 berkembanglah paham rasionalisme. Aliran ini bertujuan memberikan kekuasaan bagi manusia untuk berfikir sendiri dan bertindak untuk dirinya. Karena latiha-latihan yang diperlukan untuk mempertkuat akal atau resiko. 



Tokoh pada abad ke-18 yang menunjukkan bukti pendidikan ialah :
  • John Locke
   
  Dengan teorinya yang terkenal ialah teori taularasa atau a blank sheet of paper.Proses belajar menurut Jhon Locke ada tiga langkah, yaitu:

  a. Mengamati hal-hal yang ada diluar diri manusia.
  b. Mengingat apa yang telah diamati dan dihafalkan.
  c. Berfikir.



Selanjutnya pada abad ke-18 ini muncul pula aliran baru yaitu naturalis sebagai reaksi terhadap aliran rasionalis. Dengan tokohnya ialah : 
   J.J. Rousseau
Menurut Rousseau ada tiga asas pengajar yaitu:
   1. Asas pertumbuhan
   2. Asas aktifitas
   3. Asas individualis





       Pada abad ke-19 Zaman developmentailisme, penganut aliran ini memandang proses pendidikan sebagai suatu perkembangan jiwa. Pendidikan adalah suatu proses perkembangan yang berlangsung dalam setiap individu.
Tokoh-tokoh aliran ini ialah :
1.Pestalozzi yang menyatakan tujuan pendidikan adalah meningkatkan derajat sosial seluruh umat manusia. Dengan mengembangkan semua aspek individualnya yaitu otak, tangan tangan dan hati mereka. Sesudah mengetahui hukum-hukum perkembangan anak, adalah menyediakan syarat-syarat tertentu agar kekuatan-kekuatan anak bisa berkembang dengan baik. Inilah merupakan hakikat pendidikan Pestalozzi.  Herbeart mendasarkan teorinya pada psikologi asosiasi.
2. Herbart yang menginginkan pembentukan manusia yang susila yang bermoral tinggi. Tujuan pendidikannya ialah membentuk watak susila, melalui pengembangan minat  yang seluas-luasnya.
Menurut Herbart ada lima langkah dalam proses belajar mengajar:
       1. Persiapan 
       2. Presentasi
       3. Asosiasi
       4. Generalisasi
      5. Aplikasi
3. Frobel.
Frobel bermaksud mengembangkakn semua kapasitas dan kekuatan yang laten pada anak-anak. Frobel yakin, anak-anak lahir berbekal potensi-potensi. Tujuan pendidikannya adalah mengembangkan semua potensi itu akan menjadi aktual.
Pendidikan probel adalah perkembangan yang diawasi. Titik berat pendidikannya adalah kreativitas. Artinya agar pendidikan anak berhasil dengan baik, dibutuhkan kreaifitas anak itu sendiri mengembangkan dirinya. Tujuan akhir pendidikan Frobel adalah mencapai integritas diri dengan alam atau kosmos ini, sesuai dengan kehendak Tuhan penciptanya.
Tokoh terakhir dari aliran developmental adalah Stanli Hall. Tujuan pendidikannya adalah mengembangkan semua kekuatan-kekuatan yang ada sehingga memperoleh keperibadian yang harmonis. Dari keempat pandangan tokoh pendidik developmentalisme ini dapat disarikan konsep-konsepnya sebagai berikut:
a. Mengaktualisasi semua potensi
b. Cara-cara untuk mewujudkan tujuan diatas

Zaman Nasionalisme pada abad selanjutnya sebagai upaya membentuk patriot-patriot bangsa, mempertahankan bangsa dari imperialisme, antara lain perang-perang yang dilakukanoleh Kisar Napoleon. Tokoh-tokohnya antara lain La Chalotais di Perancis, Fichte di Jerman, dan Jefferson di ameriak serikat. Tujuan pendidikan mereka adalah untuk menjaga, memperkuat, dan mempertinggi kedudukan negara. Yang diutamakan negara adalah:
1. Pendidikan sekuler
2. Pendidikan jasmani
3. Pendidikan kejuruan
Untuk mensukseskan pendidikan-pendidikan tersebut maka diadakaan pendidikan berikut :
1. Bahasa dan kesusastraan nasional
2. Pendidikan kewarganegaraan
3. Lagu-lagu kebangsaan
4. Sejarah negara
5. geografi Negara
6. Pendidikan jasmani

Di Jerman oleh Hitler, di Italia oleh Musolini, dimana pendidikan nasional juga digerakan diluar sekolah. Akibat negatif pendidikan ini adalah munculnya Chaufinisme di Jerman, yaitu kegilaan terhadap tanah air, yang menimbulkan bencana perang dunia I.
Abad ke-19 ditandai oleh liberalisme dan positivisme. Bukti-bukti liberalisme antara lain sekolah sekolah dipakai untuk memperkuat kedudukan penguasa pemerintahan.yang banyak pengetahuan dialah yang berkuasa, yag mengarah ke individualisme.
Sebagai reaksi terhadap dampak liberalisme, positivisme, dan individualisme, munculah aliran sosial dalam pendidikan pada abad ke-20. tokoh-tokohnya ialah Paul Natorp dan george Kerchensteiner di Jerman serta John Dewey, di amerika serikat. Tokoh ini berpendapat masyakat mempunyai arti yang lebih esensial daripada individu.
Buku-buku John Dewey yang terkenal dalah (1) The School and societi tentang tujuan sosial dan sekolah, dan (2) How The Think. Dewey berpendapat bahwa segala sesuatu harus ditimbang menurut kegunaan praktisnya bagi kehidupan sosial.
Proses belajar mengajarnya mempunyai dua aspek:
a. Aspek Psikologis
b. Aspek Sosiologis
Ahli pendidik lain yang juga terkenal pada abad ke-20 adalah Maria Montessori, Ovide Decroly, dan Hellen Parkurst. Montessori. Masa peka ini memberi dorongan untuk aktif sendiri. Sekolah perlu menyediakan bermacam-macam alat untuk:
1. Melatih fungsi motoris
2. Melatih fungsi sensoris
3. Belajar bahasa
Tokoh-tokohnya antara lain La Chalotais di Perancis, Fichte di Jerman, dan Jefferson di ameriak serikat. Tujuan pendidikan mereka adalah untuk menjaga, memperkuat, dan mempertinggi kedudukan negara. Yang diutamakan negara adalah:
a. Pendidikan sekuler
b. Pendidikan jasmani
c. Pendidikan kejuruan

2 komentar:

Unknown mengatakan...

syalomm.... jangan lupa ya... tinggalkan coment anda sebelum menutup kembali blog ini.. terimakasih :-)

Unknown mengatakan...

bagus ulasannya